Percobaan
1
Laju
Reaksi Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya
A.
Tujuan : Mengamati faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan reaksi.
B.
Teori :
Kecepatan reaksi menunjukkan besarnya perubahan
konsentrasi pereaksi atau hasil reaksi dalam satu satuan waktu.
Kecepatan reaksi di pengaruhi oleh berbagai
faktor,yaitu :
·
Konsentrasi
zat yang bereaksi
·
Luas
permukaan sentuhan
·
Temperatur
selama berlangsungnya reaksi
·
Katalis
C.
Alat Dan Bahan
Alat :
·
Tabung
reaksi
·
Stop watch
·
Thermometer
·
Gelas kimia
·
Kaki tiga
·
Kasa asbes
·
Lampu
spritus
·
Alu
·
Tumpang
·
Pipet tetes
·
Penjepit
Bahan :
·
CDR
·
Air
D.
Cara Kerja
I.
Pengaruh Luas Permukaan
1. Di masukkan aquadest masing –masing 50 ml air
2. Kemudian masukkan keping jess coll ke dalam
gelas kimia yang telah di isi air sampai keping tersebut habis bereaksi di
catat waktunya
3. Mengulangi cara kerja di atas untuk jess coll
berbentuk serbuk.
Pengamatan
:
Gelas Kimia
|
Air
|
Sediaan jess coll
|
Waktu (detik)
|
1
|
50 ml
|
Keping
|
90 detik
|
2
|
50 ml
|
serbuk
|
43 detik
|
Kesimpulan :
1. jescool yang berupa serbuk halus lebih cepat
bereaksi {larut) di dalam air dari pada jess coll yang berupa kepingan karena
partikel serbuk lebih renggang sehingga partikel zat lebih mudah bertumpukan
dibanding jess cool yang berupa kepingan.
Luas
permukaan benda akan mempengaruhi cepat rambat laju reaksi dan sebaliknya,
semakin sedikit luas permukaan semakin lambat laju reaksi.
II.
Pengaruh Temperatur
1. Sediakanlah 5 tabung reaksi
2. Kemudian masukkan kedalam tabung reaksi
masing-masing 40 ml air
3. kemudian masukkan jess cool ke dalam air dalam
tabung reaksi 1 dan di catat waktu.tabung reaksi kedua di masukkan ke dalam bak
berisi air panas sehingga suhu air menjadi 400 kemudian
masukkan jess cool dan catat waktu seperti pada tabung 1
4. ulangi
cara kerja di atas. Ubah suhu menjadi 600C
Pengamatan
:
Tabung
reaksi
|
Air
|
Jess
cool
|
Temperatur
|
Waktu
|
Keterangan
|
1
|
10 ml
|
keping
|
Suhu kamar
|
11,45
|
|
2
|
10 ml
|
keping
|
400C
|
36,34
|
|
3
|
10 ml
|
keping
|
600C
|
39,86
|
Kesimpulan :
Pengaruh
temperatur suhu sangat mempengaruhi cepat rambat laju reaksi.
Semakin tinggi
suhu, maka kecepatan reaksina semakin cepat.
Semakin rendah
suhu, maka semakin rambat reaksinya.
Percobaan 2
Menentukan Konsentrasi Asam Dan Basa
2.Teori
3. Alat Dan Bahan
A.
Alat
No
|
Nama
Alat
|
jumlah
|
Keterangan
|
1
|
Erlenmeyer 50 ml
|
4 buah
|
Mudah Pecah
|
2
|
Pipet ukuran
5 ml
|
2 buah
|
Mudah Pecah
|
3
|
Pipet ukuran 10 ml
|
2 buah
|
Mudah Pecah
|
4
|
Pipet tetes
|
2 buah
|
Mudah Pecah
|
5
|
Corong
|
1 buah
|
-
|
6
|
Gelas kimia
|
1 buah
|
Mudah Pecah
|
7
|
Biuret
|
1 buah
|
-
|
B. Bahan
No
|
Nama
Bahan
|
jumlah
|
Keterangan
|
1
|
Larutan Natrium Hidroksida (NaOH) 0,1 M
|
50ml
|
Korosif
|
2
|
Cuka makan yang encer (0,1)
|
15ml
|
Tidak berbahaya
|
3
|
5ml
|
Beracun
|
|
4
|
Larutan Asam Klorida (HCL) 0,1 M
|
10ml
|
Korosif
|
5
|
Larutan Amoniak encer NH4OH (± 0,1M
|
15 ml
|
Tidak berbahaya
|
6
|
Metil Merah
|
5ml
|
Beracun
|
C. Cara Kerja
Penentuan
kada cuka
a. Diambil 5 ml cuka makan yang akan diperiksa
dengan pipet ukuran 5 ml kemudian di masukkan kedalam Erlenmeyer 50 ml
b. Ditambahkan 2 tetes indicator PP.
c. Sedot 10
ml larutan NaOH 0,1 M dengan pipet ukuran 10 ml
d. Kemudian teteskan larutan NaOH 0,1 dari pipet
ukuran tersebut sambil erienmayer di goyangkan sampai warna larutan berubah
menjadi merah muda.
e. Sambil memcatat
volume larutan NaOH 0.1 M yang terpakai.
f. Mengulangi percobaan pertama ini sampai volume
larutan NaOH yang terpakai tidak jauh berbeda.
Penentuan Kadar Larutan Amoniak
a. Diambil 5 ml amoniak yang akan diperiksa dengan
pipet ukuran 5 ml dan di masukkan ke dalam Erlenmayer 50 ml
b. Diteteskan/ditambahkan indicator MM 2 tetes
c. Kemudian ambil 10 ml larutan HCL 0,1 M. teteskan
larutan HCL 0,1 M dari pipet ukuran
tersebut kedalam erlemeyer sambil di goyang
berlahan-lahan sampai terjadi perubahan warna
d. Catatlah volume larutan HCL 0,1 M yang terpakai
e. Mengulangi percobaan sampai volume larutan NaOH
yang terpakai tidak jauh berbeda.
4.
Data Pengamatan
Percobaan
|
Volume
CukaYang Terpakai
|
Volume
NaOH Yang Terpakai
|
Pertama
|
5 ml
|
2 ml
|
Kedua
|
5ml
|
2 ml
|
ketiga
|
5 ml
|
2 ml
|
Percobaan
|
VolumeNH3 Yang Terpakai
|
Volume
HCL Yang Terpakai
|
Pertama
|
5 ml
|
1 ml
|
Kedua
|
5ml
|
1 ml
|
ketiga
|
5 ml
|
2 ml
|
5.
Diskusi
A. Dengan memakai data di atas, hitunglah konsentrasi
asam cuka yang terpakai.
Jawab :
Dik
: V NH3
= 2
M
NaOH = 0,1
V
CH3COOH = 5
DIT
: N CH3COOH = ……?
PENY
:
V1M1 = V2M2
2
. 0,1 = 5 . M2
0,2 = 5 . M CH3COOH
5
. M CH3COOH =
0,2
M
= O,2
5
= 0,04
B. Konsentrasi cuka makan yang di periksa = 0,04
M
C. Dengan memakai data-data di atas, hitunglah
molaritas larutan amoniak yang terpakai.
Jawab
:
V1M1 = V2M2
1
. 0,1 = 5 . M2
M2
= 1,01
5
=
0,02
D. konsentrasi larutan amoniak yang di pakai = 0,02 M
6. Kesimpulan (tariklah kesimpulan dari hasil percobaan dan pertanyaan- pertanyaan dalam diskusi)
Jawab :
Jika ada dua larutan
senyawa (asam dan basa), apabila salah satunya diketahui konsentrasi, maka
konsentrasi yang lain yang tidak diketahui dapat dicari dengan titrasi.
Percobaan 2
PENENTUKAN
KONSENTRASI ASAM DAN BASA
Pertanyaan pendahuluan
Jawablah pertanyaan pendahuluan ini sebelum anda melakukan praktikum
1.
Sebutkan beberapa contoh
larutan yang bersifat asam dan reaksi ionisasinya!
Jawab :
·
Asam Bronida → HBr → H+ + Br – Asam Karbonat H2SO4 → 2H+ + CO3 2-
·
Asam Ionida → HI → H+ + I- Asam Sianida
HCN → H+ + CN-
·
Asam Klorit → HCLO2 → H+ +
CLO2 - Asam Oksalat H2C2O → 2H+ + C2O62 –
·
Asam Klorat → HCLO3 → H+ +
CLO3- Asam Sulfat H2SO4 → 2H+ + SO42-
·
Asam Perklorat →HCLO4 → H+ +
CLO4 Asam Sulfida H2S → 2H+
+ S2-
·
Asam Mitrat HNO3 → H+ + NO3 Asam
hipoklorit HCLO → H+ +CLO-
·
Asam Klorida HCL → H+ +CL- Asam mitrat HNO3 → H+ + NO3
·
Asam Sulfat H2SO4 → 2H+ +
SO42- Asam Sulfat H2PO4 → 3H+ + PO43-
2.
Sebutkan beberapa contoh larutan yang bersifat basa dan reaksi
ionisasinya ?
Jawab :
-
·
Natrium Hidroksida NaOH →
Na+ + OH –
·
Kalsium Hidroksida KOH → K+ + OH –
·
Amonium Hidroksida NO4 (OH)2 → NH2 + OH –
·
Kalsium Hidroksida Ca(OH)2 → Ca4+ + 2OH-
·
Barium Hidroksida Ba (OH)2 → Ba2+
+2OH-
·
Magnesium Hidroksida → Mg (OH)2 → Mg2+
+2OH-
·
Seng Hidroksida Zn (OH)2 → Zn 2+
+ 2 OH-
·
Besi II Hidroksida Fe (OH)2 →Fe (OH)2 → Fe2+
+ 2OH-
·
Besi III Fe (OH)3 → Fe3+
+ 2OH-
Percobaan 3
Elekrolisa larutan NaCL
Pertanyaan Pendahuluan
Jawablah pertanyaan
pendahuluan ini sebelum anda melakukan praktikum
1.
Apa yang dimaksud dengan
peristiwa elektrolisa ?
Jawab :
Yaitu :
peristiwa penguraian elektrolit oleh
arus listrik (penguraian larutan elektrolit dengan bantuan arus listrik.)
2. Perkiraan senyawa yang dihasilkan bila di lakukan
elekrolisa terhadap lelehan NaCL dan larutan NaCL. Bagaimana pengaruh
konsentrasi NaCL terhadap hasil elektrolisa ?
Jawab :
·
Elekrolisis larutan NaCL electrode grafik karbon
NaCL (aq) → Na+ +
CL- (aq)
·
Reaksi katode : 2 H2O(l) + 2e → 2OH-(aq) + H2-(g)
·
Reaksi anode : 2CL-(aq) → P2(g) 2e
Reaksi
lengkapnya :
Reaksi lengkap katode : 2 H2O(l) + 2e → 2OH-(aq) + H2-(g)
Reaksi lengkap anode : 2CL-(aq) → P2(g) 2e
+
2 H2O(l) + 2CL (aq) → 2OH-(aq) + H2-(g) + CL2 (g)
·
Eektrolisis lelehan
NaC2 → Na2+ + CL- (l)
Katode : Na+l) + 2e→ Na(s) X 2
Anode : 2CL- → CL2 + 2e X 1
+
2Na+ + 2CL- → 2Na + CL2
Percobaan 3
Elektrolisa Larutan NaCL
1.
Tujuan
Siswa mampu menentukan bahan kimia
yang terbentuk pada katoda dan anoda selama proses elektrolisa berlangsung.
2.
Teori
Elektrolisa adalah peristiwa
penguraian elekrolit oleh arus listrik. Sel elektrolisa terdiri dari dua elektroda
dan larutan elektrolit. Kedua elektroda bertindak sebagai anoda dan katoda.
Bahan yang mengalami reduksi disebut katoda,sedangkan yang mengalami oksidasi
disebut dengan anoda.Dalam hal ini,kation akam di reduksi pada katoda dan anion
akan di reduksi pada anoda.pada sel elektrolisa, katoda bermuatan negative
sedangkan anoda bermuatan positif.
Reaksi elektrolisis dalam larutan
elektrolit berlangsung lebih kompleks karena bahan yang bereaksi belum tentu kation
atau anionnya, tetapi mungkin saja air
atau elektrodanya sendiri.Hal ini sangat bergantung pada bahan yang
terdapat pada larutannya.
3. Alat Dan Bahan
Alat
No
|
Nama
Alat
|
Jumlah
|
Keterangan
|
1
|
Pipa U (atau gunakan selang berwarna putih bening
|
1 buah
|
Mudah pecah
|
2
|
Elektroda karbon (batang pensil)
|
1 buah
|
-
|
3
|
Elektroda tembaga (kabel listrik)
|
1 buah
|
-
|
4
|
Baterai bening besar
|
3x 1,5 vol
|
-
|
5
|
Kabel listrik
|
± 30 cm
|
-
|
6
|
Standar dan statif
|
1 buah
|
-
|
7
|
Klem
|
1
|
-
|
8
|
Gelas ukur 250 ml
|
1 buah
|
Tidak berbahaya
|
9
|
Pipet tetes
|
1 buah
|
Mudah pecah
|
Bahan
No
|
Nama
Bahan
|
Jumlah
|
Keterangan
|
1
|
Larutan natriun klorida
|
250 ml
|
-
|
2
|
Kertas lakmus merah dan biru
|
2 Lembar
|
-
|
3
|
Indicator fenolftalein
|
5 ml
|
Beracun
|
3. Cara Kerja
a.
Pasang alat seperti yang tampak
pada gambar 3.4 isi pipa U dengan 100 ml larutan NaCL 0,5 M.
b.
Masukkan elektroda karbon dan
tembaga pada masing-masing kutub.
c.
Sambung kedua ujung elektroda
ke baterai menggunakan kabel
d.
Mana yang merupakan anoda dan
mana yang merupakan katoda ?
e.
Biarkan selama 10 menit dan
setelah itu keluarkan kedua elektroda.masukkan kertas lakmus merah dan biru pada masing- masing
kutub pipa U
f.
Catat perubahan warna kertas
lakmus merah dan biru pada masing-masing kutub pipa U
g.
Setelah itu masukkan pula 5
tetes larutan fenoltalein ke dalam masing-masing kutub dan amati perubahan
warna larutan.
4. Data Pengamatan
Voltase untuk proses elektrolisis yang
digunakan adalah 4,5 V :
INDICATOR
|
Perubahan
warna pada
|
|
Katode
(tembaga)
|
Anoda
(karbon)
|
|
Lakmus merah
|
Merah
|
Biru
|
Lakmus biru
|
Merah
|
biru
|
fenolftaelin
|
Merah ungu
|
Tidak berwarna
|
5. Diskusi
A. Apa yang dimaksud dengan katoda pada percobaan di atas ?
Jawab :
reaksi katoda berlangsung pada jenis kation, dalam hal ini nilai
kationnya adalah Na+ yaitu katiologam aktif ( sukar di reduksi sehingga reaksi katode adalah reduksi
air.
B. apa yang di oksidasi pada anoda pada percobaan di atas?
Jawab :
Reaksi anode bergantung pada jenis anode dan anion dalam hal ini
anodenya adalah inert (grafit) sehingga reaksi anode akan bergantung pada jenis
anion. Anion CL- tergolong
anion mudah di oksidasi,jadi reaksi anode adalah oksidasi anion CL menjadi CL2
C. Apakah elektroda yang digunakan juga mengalami reaksi redoks?
Jelaskan !
Jawab :
Tidak karena merupakan intert
yang sukar bereaksi..Elekrode negative (katode) tidak mungkinbereaksi selama
elektolisis karena logam tidak ada
kecendrungan menyerap elektron membentuk ion negative, akan tetapi elektode
positif ( anode mungkin saja iku bereaksi melepas elektron dan ikut mengalami
oksidasi,kecuali PT,AUdan Grafit C. pada umumnya logam mempunyai potensial
oksidasi lebih besar dari pada air atau anion sisa, oleh karena itu jika anode
tidak terbuat dari PT,AU,dan Grafit C maka anode itu akan teroksidasi.
6. Kesimpulan
Jawab :
Setelah arus kita pegang akan terbentuk dua larutan antara asam dan
basa, terjadi pemisahan asam dan basa tergantung pada letak anode dan katode.